Resume Mahasiswa Bebas Narkoba untuk Mendukung Generasi Rahmatan Lil'Alamin

 



Materi : Resume Mahasiswa Bebas Narkoba untuk Mendukung Generasi Rahmatan  Lil'Alamin
Pemateri : Sri ArtanriS.Sos.
Moderator  : Yauwan Tobing Lukiyono, S.St.,M.T



Inti pembahasa adalah bagaimana cara kita memiliki ketahanan diri dari penggunakan narkoba
Sejak tahun 2015 Indonesia menjadi negara dengsn kasus darurat narkoba
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1.  Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah indonesia
2. Peredaran gelap Narkoba bukan hanya penyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak anak
3. Demografis yang sangat besar (260 Juta Jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba
4. Kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan Narkoba mencapai 84,7 trilyun rupiah
5. Sistem penegakan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba
6. Modus operasional dan variasi jenis narkoba yang terus berkembang
7. Narkoba sebagai mesin pembunuh massal yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak, fisik, dan emosi
8. Lepas bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap narkoba

Data juga menunjukan angka prevelensi setahun terakhir penyalahgunaa narkoba meningkat dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi 1,95% di tahun 2021. Hal ini secara umum terjadi penurunan angka prevelensi di wilayah pedesaan.

Narkotika terbagi menjadi 3 golongan :
- Golongan 1
      Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembanyang IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi , berpotensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan .
Contoh : Ganja, heroin, kokain, opium, katinon, MDMA/Ectasy

- Golongan 2
Digunakan sebagai oilihan terakhir dalam pengobatan dan terapi dan atau untuk tujuan pengembangan IPTEK serta berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan 
Contoh:(Morfin, petidin, fentanis, metadon)

- Golongan 3
Memiliki daya ketergantungan ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh : Kodeina, buprenorfin, etilmorfina, nikokodina, polkodina, propiram, dll

Efek Narkotika :
1. Depresan adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas dan membuat pengguna tertidur atau tidak sadarkan diri
2. Stimulan adalah zat yang dapat merangsang fungsi tubuh (menyusun susunan syaraf pada otak)
3. Halusinogen zat kimia aktif atau obat yang menimbulkan efek halusisani, dapat merubah perasaan dan pikiran.

Proses Seseorang Ketergantungan Narkoba
1. Kompromi
2. Coba coba
3. Toleransi
4. Kebiasaan
5. Ketergantungan
6. Intoksifikasi
7. Meninggal dunia

 

UNUSA
FACEBOOK
INSTAGRAM
REFERENSI
Lihat juga blog teman saya : Kiya

.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEMA SEHAT: Gerakan MAN Surabaya untuk Sekolah Sehat dan Peduli

Gambar
    Surabaya, 22 Mei 2025 – Dalam upaya meningkatkan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ( UNUSA ) melaksanakan kegiatan advokasi kebijakan di MAN Surabaya melalui program “GEMA SEHAT: Gerakan MAN Surabaya untuk Sekolah Sehat dan Peduli”. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Mei 2025, dengan rangkaian utama berlangsung pada tanggal 21 dan 22 Mei 2025. Sebelum pelaksanaan intervensi, tim mahasiswa terlebih dahulu melakukan analisis situasi terhadap lingkungan sekolan MAN Surabaya. Analisis ini dilakukan melalui pengisian Google Form oleh perwakilan siswa-siswi MAN Surabaya untuk menilai indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk kebiasaan cuci tangan, penggunaan jamban sehat, aktivitas fisik, hingga kebiasaan jajanan di sekolah.  Selain itu, tim juga melakukan telaah terhadap data penyakit yang sering dialamai oleh siswa-siswi MAN Suraba...
Baca selengkapnya

Menanggulangi Kasus ISPA di Pondok Pesantren Modern: Perspektif Kesehatan dan Pendidikan

Gambar
Menanggulangi Kasus ISPA di Pondok Pesantren Modern: Perspektif Kesehatan dan Pendidikan Surabaya, 22 Januari 2025 ISPA di Pondok Pesantren Modern Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di lingkungan dengan kepadatan tinggi, seperti pondok pesantren modern. Kondisi ini disebabkan oleh interaksi intensif antar penghuni, kurangnya sirkulasi udara, dan kebersihan lingkungan yang tidak optimal. ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah, yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur (WHO, 2022). Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui droplet dari batuk atau bersin, sehingga jika satu orang terinfeksi, risiko penyebaran ke penghuni lain menjadi sangat tinggi. Berdasarkan data terbaru, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, dilaporkan kurang dari 3.000 kasus ISPA. Jumlah ini ...
Baca selengkapnya
Gambar
  Pengabdian Masyarakat: Membimbing Santri Baru Menjadi Generasi Sehat di Pesantren Liburan semester genap tahun ini terasa berbeda bagi saya. Sebagai mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, saya tidak hanya beristirahat, tetapi juga mengikuti program Bina Pesantren yang diadakan oleh prodi S1 Kesehatan Masyarakat UNUSA . Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga karena saya bisa langsung terjun ke masyarakat, khususnya ke lingkungan pesantren. Pada 15 Juli 2025, saya mendapatkan amanah untuk mengisi materi dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS/Matsama) bagi santri baru di Pondok Pesantren Burhanul Hidayah, Sidoarjo. Materi yang saya sampaikan meliputi: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Santri baru diajak memahami pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan kamar, serta asrama. Hal sederhana seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan, dan membuang sampah pada tempatnya bisa mencegah banyak penyakit. Kesehatan Mental Santri Hidup di pesantren tentu ber...
Baca selengkapnya